Rabu, 21 Desember 2011

PIODALAN SEBAGAI MAKNA KELAHIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUJUAN HIDUP MANUSIA


PIODALAN SEBAGAI MAKNA KELAHIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUJUAN HIDUP MANUSIA
Om Swastyastu,
Om Awigenham Astu Nama Sidham,
Om Sidhirastu tad astu ya nama swaha…
               
Puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena atas anugerah dan bimbingan beliaulah kita dapat bertemu kembali dalam acara Bimbingan Rohani Hindu.
Pemirsa Nuansa Tv yang berbahagia  dimanapun anda berada,  dalam acara bimbingan rohani  Hindu yang pada kesempatan kali ini akan mengambil tema piodalan sebagai makna kelahian dan hubungannya dengan tujuan hidup manusia.

            Pemirsa nuansa tv yang berbahagia dimanapun berada,….saat ini telah hadir bersama kita narasumber yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita.Perkenalkan nama beliau adalah bapak I WAYAN BUDIAGUS PUTRAYASA S.Sos.H
Beliau adalah seorang penyuluh agama Hindu yang bertugas di Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah.

Baiklah sebelum kita berbincang-bincang dengan narasumber kita terlebih dahulu ijinkanlah saya untuk menggambarkan secara garis besar bahwa piodalan adalah suatu upaya oleh Umat hindu untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan / Hyang Widhi Wasa atas segala anugerah yang telah diberikan kepada kita.Dan oleh sebab itu Umat hindu melaksanakan perayaan piodalan dipura yang di ikuti dengan beberapa rangkaian sacral lainnya.
Nah Untuk lebih jelasnya kita akan tanyakan langsung kepada narasumber kita mengenai perayaan piodalan tersebut.



1.      Apa yang dimaksud dengan perayaan piodalan tersebut pak?
Secara etimology piodalan atau odalan dapat diartikan sebagai hari lahir atau kelahiran.Sebuah pura. Pura yang sesuai dengan sastra bahwa Pura dianggap lahir pada saat “Ngenteg Linggih”yang dalam bahasa sansekerta disebut sebagai “Khumbha Abhisekam ”. Dalam pengertian kita yamg masih awam dapat diartikan bahwa pada saat Ngenteg Linggih Itulah Ida Betara mulai melinggih atau berstana.Secara tatwa dapat dijelaskan bahwa pada saat Ngenteg Linggih tersebut Pura diberikan Tenaga Kehidupan, Prana atau jiwa roh oleh Tuhan.Dan setelah melakukan proses upacara ngenteg linggih tersebut pura menjadi pusat kehidupan ritual dan spiritual bagi umat Hindu.

2.      Kalau sebelum proses ngenteg linggih tersebut apakah bangunan pura tersebut boleh dijadikan sebagai tempat persembahyangan yang sacral??  
Sebelum proses Ngenteg Linggih, Pura tersebut tidak lebih dari tumpukan batu bata, semen, pasir, besi dan beton yang merupakan benda-benda materi yang akan mudah hancur oleh waktu…
Sama halnya dengan tubuh kita sebelum dimasuki oleh jiwa, badan kita tidak lebih dari tumpukan darah, daging dan tulang yang merupakan benda-benda materi yang akan lenyap oleh waktu.Tapi setelah diberikan jiwa atau atman badan ini menjadi hidup dan lahir kedunia. Setiap kelahiran selalu disambut dengan kebahagiaan.
Nah pemirsa nuansa tv yang berhagia  inilah yang paling penting untuk kita pahami bahwa apakah makna kelahiran yang kita alami???apakah kita lahir kedunia ini sia-sia? Disini ajaran Agama Hndu menentukan tujuan bagi hidup manusia agar kelahirannya didunia menjadi bermakna…

3.      Bisakah bapak jelaskan mengenai tujuan Hidup manusia menurut konsep agama Hindu?
Tujuan yang pertama adalah Dharma yaitu memahami agama yang artinya memahami kebenaran, baik buruk, salah benar, apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Dengan demikian kita akan hidup bermoral yang berpegang teguh pada ajaran agama.
Tujuan yang kedua adalah Artha , tanpa artha hidup ini sangat tidak mungkin, Kita tidak mungkin menyelenggarakan hidup pribadi maupun social tanpa memiliki artha, bahkan dalam melaksanakan kegiatan upacara keagamaan membutuhkan artha atau dana.Dalam hidup kita dianjurkan untuk mencari artha sesuai dengan kemampuan kita dan berlandaskan dengan dharma.Dan artha tidak hanya untuk kebutuhan jasmani atau kesenangan tapi akan lebih bermakna jika diguanakan untuk kebutuhan rohani.
Tujuan yang kedua adalah kama yang dalam arti sempit adalah kesenangan karena hubungan suami istri yang sah.Tujuannya adalah untuk menciptakan keturunan dan memelihara cinta kasih suami istri. Dalam arti yang luas kama adalah kesenangan yang ditimbulkan oleh seni dan budaya. Mewujudkan kama secara berlebihan tidaklah baik karena akan menghambat pertumbuhan spiritual dan merusak kesehatan badan kita.
Tujuan yang ke empat adalah moksha yaitu kebebasan, bebas dari segala penderitaan, dan berada dalam kebahagiaan yang abadi dan tidak lagi tergantung pada kepuasan-kepuasan fisik yang kita alami saat ini.
Ke empat tujuan agama Hindu tersebut di ibaratkan seperti sebuah tangga yang memiliki 4 anak tangga yang harus ditapaki satu persatu supaya kita sampai dengan selamat.Bila kita menapakinya satu persatu maka akan memperoleh kebajikan, kesenangan, kebaikan, kebahagiaan, tapi jika anak tangga tersebut kita lompati maka hidup kita akan mengalami kepalasuan, kegagalan, kesedihan, dan penderitaan.
Pemirsa Nuansa Tv yang berbahagia  itulah keempat tujuan hidup yang harus dilalui, dan dalam kesempatan ini saya mengajak para pemirsa nuansa tv  agar senantiasa eling atau ingat dengan hakekat dan tujuan kita sebagai manusia yaitu selalu berpikir, berkata, dan berbuat atas kejujuran dan kebenaran karena apapun yang kita lakukan atau kita kerjakan tanpa ditopang oleh kejujuran maka semuanya akan sia-sia dan akan menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

4.      Adakah suatu filsafat atau tatwa yang menceminkan keutamaan ajaran Dharma atau kebenaran itu sendiri pak?
Cerita tentang kerajaan yang semua dewa berpihak kepada kerjaannya tapi suatu saat satu persatu dewa tersebut meninggalkan kerajaan tersebut dan hanya sang hyang dharma sajalah yang dimohon untuk tetap tinggal dikerajaan tersebut karena apapun yang kita lakukan tanpa adanya suatu kebenaran akan sia-sia.


5.      Nah sebelum kita akhiri pertemuan kita dalam bimbingan rohani hindu kali ini apa pesan yang dapat bapak sampaikan kepada pemirsa nuansa tv dirumah?
Keutamaan sifat kebenaran….
Nah itulah tadi penjelasan yang cukup padat, singkat dan jelas dari pemateri kita, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua akhirnya saya Ngurah Satriawan dan pamateri serta cruw kerabat kerja nuansa tv yang bertugas mohon undur diri dari hadapan pemirsa sampai ketemu lagi di acara bimbingan rohani hindu di lain kesempatan. Dan saya tutup dengan paramasantih….

Om Santih, santih, santih Om









I Wayan Budiagus Putrayasa, S.Sos.H
Penyuluh Agama Kantor Kemeterian Agama Provinsi Sulawesi Tengah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar